Bahasa sebagai salah satu sarana komunikasi antar sesama
manusia tentunya bertujuan agar dapat dimengerti oleh manusia lainnya. Meskipun
berbicara dalam satu bahasa yang sama, dalam hal ini Bahasa Indonesia, namun
ragam bahasa yang dipakai tidaklah sama. Masing-masing kelompok menggunakan
ragam yang berbeda.
Orang yang mahir menggunakan bahasanya sehingga maksud
hatinya mencapai sasarannya, apa pun jenisnya itu, dianggap berbahasa dengan
efektif. Pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan
jenis pemakaian bahasa itulah yang disebut bahasa yang baik atau tepat.
Bahasa yang harus mengenai sasarannya tidak selalu perlu bergam baku
Jadi jika kita berbahasa benar belum tentu baik untuk
mencapai sasarannya, begitu juga sebaliknya, jika kita berbahasa baik belum
tentu harus benar, kata benar dalam hal ini mengacu kepada bahasa baku.
Contohnya jika kita melarang seorang anak kecil naik ke atas meja, “Hayo
adek, nggak boleh naik meja, nanti jatuh!” Akan terdengar lucu
jika kita menggunakan bahasa baku, “Adik tidak boleh naik ke atas meja, karena
nanti engkau bisa jatuh!”
Untuk itu ada baiknya kita tetap harus selalu berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar, yang berarti pemakaian ragam bahasa yang
serasi dengan sasarannya dan yang di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang
betul. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebaliknya mengacu ke
ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran
Kalo kita
cermati kutipan-kutipan di atas tentang apa itu bahasa Indonesia yang baik dan
benar, erat sekali ya hubungannya dengan ragam bahasa. Berarti untuk lebih
memahaminya kita juga perlu tahu apa saja ragam bahasa yang ada di dalam bahasa
Indonesia. Sepertinya perlu pembahasan tersendiri mengenai hal itu. Jadi yang
penting dalam masalah yang baik dan benar”kali ini adalah kita tetap
berbahasa sesuai keadaan, situasi, dengan siapa kita berbicara, dan untuk
tujuan apa kita berbahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar